04 March 2012

BPH ASUI 2012

kata siapa ASUI cuman bisa kumpul-kumpul, nyangkruk sambil jowoan? Kita sebagai bagian dari UI juga tidak mau kalah dengan berbagai organisasi yang berkembang di UI. Sebagai mahasiswa, sudah sewajarnya untuk mulai berorganisasi. Mulai dari yang lingkupnya kecil hingga besar. Nah! dikepengurusan ASUI 2012 ini, yang dipimpin oleh Aulia Rachmawan - Ilmu Komputer/Fasilkom '11, berinisiatif untuk membuat paguyuban ASUI ini lebih terstruktur dan berjalan profesional. Ini terbukti dengan dibentuknya pengurus inti dan biro-biro yang mewadahi berbagai kegiatan ASUI. Dengan terbentuknya kepengurusan kali ini, diharapkan bisa mewadahi keinginan-keinginan ASUI dan mewujudkannya menjadi nyata. Disini membuktikan juga bahwa ASUI sendiri bukan hanya sekedar paguyuban yang menjadi tempat kumpul-kumpulnya Arek-arek Suroboyo tetapi juga merupakan sebuah organisasi. Pengen tahu siapa saja yang menjadi BPH ASUI 2012? Yuk, mari kita lihat 12 most wanted ASUI! xD
Nah, pengen jadi seperti mereka? Mungkin adek-adek calon ASUI 2012 ada yang sudah berkeinginan untuk mengajukan diri menjadi Ketua ASUI 2013? Makanya, jangan ragu-ragu lagi buat milih UI dan rasakan banyaknya pengalaman yang dapatkan selama menjadi mahasiswa UI. Ayo Arek Suroboyo Berani Masuk UI, tak enteni yo rek! \:D/

SUMMARY UIFEST 2012

Bagi anak SMA, kelas 12 adalah masa-masa galau. Bisa galau pelajaran, galau ujian nasional, galau cinta *ups*. Tapi yang paling utama tentu galau masalah kuliah. Mau kuliah dimana? Jurusan apa? Gimana cara masuknya? Apa aku mampu masuk sana? Dan sebagainya. Menjawab kegalauan tersebut, Arek Suroboyo Universitas Indonesia (ASUI) dengan bangga mempersembahkan UIFEST 2012. Rangkaian kegiatan UIFEST 2012 sangat beragam, antara lain roadshow ke SMA-SMA di Surabaya, try out, bedah kampus, dan talkshow. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menarik sebanyak-banyaknya arek Suroboyo agar masuk Universitas Indonesia. UIFEST 2012 juga diharapkan dapat menambah wawasan anak SMA tentang UI serta mematahkan stigma dan mitos terkait UI yang membuat anak daerah ragu untuk belajar di sana. Pada 16 – 30 Januari 2012, ASUI mengadakan roadshow di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMAN 15, SMAN 16, SMA Muhammadiyah 2, SMA Al Falah, SMA Al Hikmah, dan SMA Ta’miriyah. Sambutan arek Suroboyo pada kedatangan kami sangat luar biasa. Roadshow dimanfaatkan mereka untuk menanyakan segala hal tentang UI, meliputi jalur masuk, biaya hidup, dan jurusan-jurusan yang ada di sana. Bahkan mereka juga memanfaatkannya untuk curhat-curhat sedikit pada mbak dan mas ASUI :3 Selain Roadshow, kami juga melakukan penjualan tiket Bedah Kampus dan Try Out. Tiket bedah kampus dijual seharga Rp20.000,00. Tiket bedah kampus + try out IPA/IPS dijual seharga Rp25.000,00. Sementara untuk IPC Rp30.000,00. Kami membuka *ticket box* di SMAN 5 Surabaya dan Nurul Fikri Jln. Slamet. Tiket juga dijual langsung di sekolah yang sedang dikunjungi roadshow serta ke lokasi-lokasi bimbel lain di seluruh Surabaya. Setelah rangkaian Roadshow selesai, ASUI mengadakan Try Out pada tanggal 4 Februari 2012 di SMAN 5 Surabaya. Ratusan peserta sudah mendatangi SMAN 5 Surabaya sejak pagi hari. Pertama-tama dilakukan registrasi untuk penentuan ruangan. Kemudian Try Out dimulai pada pukul 8.30. Bidang IPS selesai pada pukul 11.30, bidang IPA pukul 12.00, serta bidang IPC pukul 13.00. Esoknya pada tanggal 5 Februari 2012, ASUI mengadakan Bedah Kampus dan Talkshow di Gramedia Expo. Acara dibuka oleh MC Fahmy (Akuntansi 2011) dan Febi (HI 2011) menghadirkan suasana layaknya perjalanan menggunakan pesawat terbang. Tak ketinggalan penampilan saman dari SMAN 15 Surabaya ikut memeriahkan suasana. Talkshow kali ini menghadirkan Ibu Anak Agung Ayu Ratna Dewi, S.E., M.Si,Ak. (manajer Mahalum FEUI) dan Bang Maman Abdurrakhman, S.T. (Ketua BEM UI 2011) sebagai pembicara dengan topik “Pribadi Muda Idaman Masa Depan dimulai dari Kampus Hebat”. Talkshow yang dimoderatori Ahmad Adi Pranata (Akuntansi 2009) ini berlangsung hangat dengan banyaknya pertanyaan dari peserta, baik siswa SMA maupun orang tua. Sebelum memulai acara bedah kampus, MC mengumumkan peringkat pertama Try Out IPA maupun IPS yang berhak mendapat hadiah Samsung Galaxy. Bidang IPA dimenangkan oleh M. Radja Polem G. dari SMAN 5 Surabaya, sementara bidang IPS dimenangkan oleh M. Hazmi A. S. yang juga berasal dari SMAN 5 Surabaya. Acara bedah kampus berlangsung cukup meriah dengan banyaknya pengunjung stand-stand fakultas. Di sana mereka bisa menanyakan lebih detil mengenai seluk-beluk fakultas tersebut. Para penjaga stand berusaha sebaik mungkin untuk menarik massa mengunjungi stand-nya, seperti menghias stand dan juga meneriakkan yel-yel. Pada pukul 15.00, acara bedah kampus berakhir. Dengan berakhirnya bedah kampus, maka berakhir pula rangkaian acara UIFEST 2012. ASUI mengucapkan terima kasih kepada Detik Surabaya, Nurul Fikri, Asset Printing, Semen Gresik, dan EBS FM sebagai sponsor UIFEST 2012. Kami juga berterima kasih kepada adik-adik SMA, guru, dan orang tua yang telah antusias mengikuti acara kami. Terima kasih kepada bintang tamu serta pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Akhir kata, AREK SUROBOYO BERANI MASUK UI. AYO MRENE TAK ENTENI!

Mochammad Thantowy Syamsuddin: Kepemimpinan Dalam Kesederhanaan






Kali ini ASUI mewawancarai someone special. Bagaimana tidak spesial, dia adalah Ketua BEM Fakultas Ekonomi UI. Ditambah lagi, dia bukan hanya sekedar ketua BEM, tapi juga bagian dari kita, ASUI. Bagi yang bercita-cita untuk berkiprah menjadi aktivis di organisasi kampus, WAJIB membaca artikel ini karena kita akan memetik pelajaran berharga dari sosok Ketua BEM yang sederhana ini.

Tibalah kami di Fakultas Ekonomi menuju Kolam Makara, sebuah tempat paling indah di FE dimana sebuah air mancur berlambang makara dikelilingi kursi-kursi taman dan tumbuhan yang cantik. Lalu kami menemukan dia, sosok berkaus hitam yang enerjik. Ya, dia adalah Mochammad Thanthowy Syamsuddin. Awalnya tidak menyangka bahwa di balik sosoknya yang kecil, ia dalah ketua BEM FE UI. Namun ketika sudah mulai berbicara lebih lanjut dengannya, terlihat kharisma seorang pemimpin muncul padanya.

Mas Thanthowy adalah mahasiswa Manajemen FE UI, mengambil konsentarsi di bidang Marketing. Alumni SMAN 1 Sidoarjo ini awalnya tidak berpikir untuk masuk UI. “UI terlihat jauh sekali,” begitu katanya. Namun, kedatangan para senior ke sekolahnya begitu membuka mata bahwa UI tidak “sejauh” yang dibayangkan. Justru dengan masuk UI akan membuka begitu banyak kesempatan dan pengalaman baru yang mungkin tidak akan didapat jika terus berada di kampung halaman.

Mas Thanthowy ketika berhasil masuk FE UI tidak hanya sekedar menjadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang – kuliah pulang. Mantan Ketua SKI SMAN 1 Sidoarjo ini menerapkan ilmunya dengan mengajar mengaji anak-anak sekitar kosannya. Tidak hanya itu, ia merupakan mantan Kepala Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM FE UI sebelum akhirnya menjadi Ketua BEM FE UI seperti sekarang.

Meskipun kiprahnya di bidang organisasi terbilang cemerlang, bukan berarti Mas Thanthowy tidak menemukan asam garam di dalamnya. Mas Thanthowy menceritakan kembali masa lalu ketika awal-awal menjadi mahasiswa. “Dulu saya mengikuti hampir semua kepanitiaan, namun nilai saya jadi tidak begitu bagus”. Ditambah lagi Mas Thanthowy pernah “kecemplung” dalam bidang kepanitiaan yang tidak sesuai dengan passion-nya, “Saya merasa bersalah karena tidak memberikan kontribusi maksimal dalam kepanitiaan tersebut karena saya tidak ahli di bidang itu”. Namun Mas Thanthowy tidak berlama-lama dalam keadaan itu. Ia segera menemukan passion-nya, yaitu di bidang sosial sehingga ia berorganisasi di bidang yang erat kaitannya dengan bidang sosial, dan ia cemerlang di sana. “Karena itu, ketahuilah passion kamu sebenarnya apa,” begitu pesan Mas Thanthowy.

Kemudian Mas Thanthowy sedikit menceritakan tentang proses pemilihan Ketua BEM. Ia harus melakukan kampanye, debat dan sebagainya. “Saya menampilkan diri saya apa adanya,” mungkin inilah yang membuat ia terpilih. Penasaran, kami menanyakan siapa yang mendanai poster-poster dan spanduk kampanye yang banyak beredar. Dengan tersenyum Mas Thanthowy menjawab, “Tentu dengan biaya sendiri. Karena itu dari awal kita harus sudah tahu goal kita agar siap”. Kemudian di tengah wawancara Mas Thanthowy menyapa dengan akrab seorang mahasiswa yang ternyata termasuk “oposisi”-nya. “Oposisi itu perlu agar terjadi check and balances,” katanya sambil tersenyum kembali.

Sebelum menutup obrolan dengan kami, Mas Thanthowy berpesan pada kita semua, “Pertama, set the goal(s). Then, do it. Simple!” katanya sambil tersenyum. “Untuk mempermudah mengetahui goal kita bisa melihat dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Kalau kamu ingin fokus di bidang akademis, jadilah Mapres (Mahasiswa Berprestasi). Kalau saya ingin di pengabdian masyarakat, maka dari itu saya memilih jadi aktivis organisasi”.

Satu hal yang sangat kami catat pada diri mas Thanthowy dan bisa jadi pelajaran bagi kita semua: sikapnya yang rendah hati. Meskipun ia memiliki jabatan yang tinggi, mengobrol dengan mas Thanthowy rasanya seperti mengobrol dengan kawan lama.

Terakhir, Semoga kita sudah menemukan passion masing-masing, menetapkan tujuan, dan LAKSANAKAN!